Menu

Evaluasi program KB

Evaluasi program KB

Input:

1. Pemerintah lebih memperkuat kebijakan program KB.

2. Sumber daya manusia seperti pengguna KB, tenaga kesehatan yang mendukung terlaksananya program KB.

3. Dana yang diperoleh dari pemerintah

4. Fasilitas pelayanan, alat dan obat dalam memberikan Pelayanan KB yang aman, bermutu dan terjangkau oleh masyarakat.

5. Organisasi dapat dihasilkan bentuk kelompok organisasi social kemasyarakatan yang dapat berperan aktif dalam kegiatan program KB seperti pos KB.

Proses :

1. Pelayanan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)

Pelayanan komunikasi, informasi dan edukasi dilakukan dengan memberikan penerangan konseling, advokasi, penerangan kelompok (penyuluhan) dan penerangan massa melalui media cetak, elektronik. Dengan penerangan, motivasi diharapkan meningkat sehingga terjadi peningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku masyarakat dalam berKB, melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga sehingga tercapai Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS)

2. Pelayanan kontrasepsi dan pengayoman peserta KB

Dikembangkan program reproduksi keluarga sejahtera. Para wanita baik sebagai calon ibu atau ibu, merupakan anggota keluarga yang paling rentan mempunyai potensi yang besar untuk mendapatkan KIE dan pelayanan KB yang tepat dan benar dalam mempertahankan fungsi reproduksi. Pengayoman, melalui program ASKABI (Asuransi Keluarga Berencana Indonesia), tujuan agar merasa aman dan terlindung apabila terjadi komplikasi dan kegagalan.

3. Peran serta masyarakat dan institusi pemerintah

PSM ditonjolkan (pendekatan masyarakat) serta kerjasama institusi pemerintah (Dinas Kesehatan, BKKBN, Depag, RS, Puskesmas).

4. Pendidikan KB

Melalui jalur pendidikan (sekolah) dan pelatihan, baik petugas KB, bidan, dokter berupa pelatihan konseling dan keterampilan.

Output:

Terlaksanya Program Keluarga Berencana (KB)

Nama : Irawat Nopiana

Kelas : A

Ads middle content1

Ads middle content2